Apa Itu Bullying? Kenali Penyebab dan Dampaknya Pada Anak

Bullying tidak sama dengan konflik atau ketidaksukaan pada seseorang - meskipun tindakan ini terkadang dapat menyebabkan bullying.

Apa Itu Bullying? Kenali Penyebab dan Dampaknya Pada Anak
Image source: Freepik

Akhir-akhir ini kamu pasti sering membaca atau mendengar berita tentang bullying atau penindasan di sekolah, bukan? Maraknya berita terkait topik ini tentu membuat para orang tua mengkhawatirkan kondisi anak di sekolah.

Padahal sekolah merupakan tempat untuk belajar, mengembangkan potensi, dan menuntut ilmu. Kejadian tidak menyenangkan ini akan meninggalkan trauma bagi korban yang akhirnya menyebabkan si kecil enggan untuk kembali ke sekolah dan bertemu dengan teman-temannya.

Tindakan perundungan bahkan tidak hanya terjadi pada anak-anak, orang dewasa pun juga bisa mengalami hal serupa di tempat kerja atau lingkungan sosial mereka.

Terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi perundungan. Namun sebelumnya, mari kenali dan pahami apa arti dan penyebab bullying bisa terjadi.

Apa Itu Bullying?

Apa Itu Bullying?
Image source: Freepik

Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang baik oleh satu orang atau sekelompok orang dengan tujuan mengintimidasi, melecehkan, atau memaksa seseorang dengan maksud untuk menyakiti secara fisik atau emosional.

Perundungan dapat dilakukan secara fisik maupun verbal, tindakan ini biasanya mencakup 3 karakteristik:

  1. Disengaja - Pelaku perundungan biasanya memiliki perilaku agresif dan secara sengaja untuk menyakiti orang lain.
  2. Dilakukan berulang - Tindakan agresif ini biasanya terjadi secara berulang pada orang atau kelompok yang sama.
  3. Ketidakseimbangan kekuatan - Orang yang melakukan intimidasi merasa dirinya memiliki lebih banyak kekuatan fisik atau sosial daripada korban.

Bullying atau perundungan bisa datang dalam berbagai bentuk, yang semuanya menyebabkan trauma dan rasa sakit bang korban. Ada empat jenis penindasan yang terjadi secara terpisah atau bersamaan:

  1. Bullying secara verbal - Memanggil nama, menggoda, merendahkan, membentak, dan mengancam untuk menyakiti seseorang.
  2. Bullying secara fisik - Menusuk, memukul, meninju, menendang, mendorong, menghancurkan barang, menarik wajah atau membuat isyarat tangan yang kasar.
  3. Bullying secara sosial - Berbohong, menyebarkan gosip, memainkan game taua lelucon yang mengerikan, meninggalkan seseorang dengan sengaja, dan mempermalukan seseorang di depan umum.
  4. Bullying secara siber - Penindasan yang dilakukan secara maya menggunakan teknologi seperti email, ponsel, ruang obrolan, atau situs jejaring untuk menyakiti seseorang dengan mengirimkan pesan, gambar, atau komentar yang menyakitkan.

Bullying tidak sama dengan konflik atau ketidaksukaan pada seseorang - meskipun hal ini terkadang dapat menyebabkan bullying.

Lalu, Apa Saja Penyebab Bullying?

Apa Saja Penyebab Bullying
Image source: Freepik

Penindasan dapat terjadi karena berbagai alasan. Terdapat beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab bullying, diantaranya:

  • Marah atau tidak bahagia dan melampiaskannya pada orang lain
  • Pernah menjadi korban bullying
  • Berpikir jika apa yang mereka lakukan itu keren atau lucu
  • Mencoba menyesuaikan diri dengan kelompok
  • Bergelut dengan tugas sekolah
  • Memiliki masalah di luar sekolah
  • Tidak menghormati orang yang berbeda dari mereka
  • Meniru apa yang telah mereka lihat dari orang lain sebelumnya

Orang yang terus-menerus melakukan bullying mungkin melakukannya agar merasa lebih kuat dan mencari perhatian orang lain. Inilah yang membuat mereka tidak melihat ada yang salah dengan tindakan tersebut.

Apa Saja Dampak Bullying?

Apa Saja Dampak Bullying?
Image source: Pexels

Orang yang menjadi sasaran perundungan mengalami berbagai efek yang berbeda mulai dari menurunnya rasa percaya diri hingga gangguan kesehatan mental. Berikut beberapa dampak bullying yang banyak dirasakan.

1. Masalah Kesehatan Mental

Bullying atau penindasan atau perundungan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Korban perundungan sering menderita perasaan tidak berdaya dan putus asa saat mereka harus berjuang untuk mengatasi gangguan secara verbal atau fisik tanpa henti.

Saat perasaan negatif itu menumpuk, mereka dapat bermanifestasi sebagai masalah kesehatan mental yang lebih serius yang memerlukan bantuan profesional untuk menanganinya.

2. Menurunnya Rasa Percaya Diri

Perundangan dapat menurunkan atau merusak harga diri seseorang. Ketika seseorang terus-menerus direndahkan dan diremehkan, menyebabkan mereka sulit merasa nyaman dengan diri sendiri.

Korban perundungan mungkin mulai memercayai hal-hal negatif yang dikatakan kepada mereka dan merasa tidak cukup baik. Hal ini berujung menurunnya rasa percaya diri yang sulit untuk dikembalikan.

3. Mengikuti Perilaku Bullying

Sayangnya, korban perundungan bisa berakhir menjadi pelaku di kemudian hari sebagai akibat dari trauma dan rasa sakit yang mereka alami. Perilaku ini dapat membuat munculnya siklus perundungan.

Mereka yang telah menjadi korban dapat bertindak secara agresif terhadap orang lain dengan cara yang sama seperti mereka dulu diperlakukan.

Cara Mengatasi Bullying

Cara Mengatasi Bullying
Image source: Unsplash

Setelah tahu bawah perundungan adalah masalah besar yang bisa memengaruhi anak-anak dan juga orang dewasa, apa yang akan kamu lakukan jika seseorang menindas kamu?

Terdapat dua cara mengatasi bullying dan apa yang harus dilakukan jika kamu berhadap langsung dengan pelaku.

1. Jangan Beri Kesempatan

Yup, jangan pernah memberi kesempatan pada pelaku penindasan. Sebisa mungkin, hindari pelaku. Terkadang bertindak berani seperti berdiri tegak saja sudah cukup untuk menghentikan pelaku.

Dapatkan seorang teman atau jadilah teman bagi mereka yang dirundung. Terlibatlah jika kamu melihat tindakan perundungan yang terjadi di sekitarmu, bela para korban dan beri tahu pelaku penindasan untuk berhenti.

2. Abaikan Pelaku

Abaikan pelaku, cobalah untuk mengabaikan ancaman pelaku. Bepura-puralah tidak mendengarnya dan segera pergi ke tempat yang aman. Tidak memberi reaksi sama sekali, mungkin akan menghentikan perilaku pelaku perundungan.

Jangan pernah merespon tindakan pelaku. Jika kamu melakukannya, hal itu hanya akan membuat pelaku merasa puas akan tindakan mereka. Jangan tunjukkan perasaanmu, cobalah alihkan perhatian kamu untuk membuat pikiran tetap sibuk sampai keluar dari situasi tersebut dan berada di tempat yang aman.

Beri tahu orang dewasa, temukan orang yang kamu percaya dan bicarakan apa yang terjadi untuk membantu menghentikan perundungan.

Korban bullying membutuhkan bantuan untuk merasa aman. Jika kamu merasa pernah menjadi korban dan sedang mencari dukungan, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk mencari terapis baik secara daring ataupun luring.

Selalu ingat jika setiap orang berhak untuk merasa aman.