Apa itu Tantrum? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kamu pasti memerhatikan bagaimana sikap anak-anak saat keinginannya tidak terpenuhi. Secara tiba-tiba saja, bagaikan kedipan mata, anak bisa menangis, berteriak, atau berguling-guling di lantai untuk menunjukkan kalau dia sedang ngambek.
Respon ini sering disebut dengan istilah tantrum. Meski sering kita temui sehari-hari, nyatanmya masih banyak orang tua yang belum paham dengan kondisi anak satu ini.
Kali ini, Jakmall.com akan mengajak kamu mengnali lebih dalam tentang apa itu tantrum, penyebab, dan bagaimana cara mengatasinya. Simak ulasan ini sampai habis, ya!
Apa Itu Tantrum?
Tantrum sendiri adalah kondisi di mana anak menunjukkan ledakan emosi atau kemarahan yang tidak terkendali. Pada kondisi ini biasanya anak akan menangis, berteriak, menedang, dan berguling-guling di lantai.
Meski beberapa perilaku di atas sering dikaitkan sebagai tanda-tanda tantrum, beberapa anak juga bisa menunjukan perilaku lain sehingga kondisi ini bisa sangat berbeda di setiap anak.
Sebenarnya kondisi ini adalah hal normal dalam proses anak untuk tumbuh dewasa. Seiring waktu anak akan belajar bagaimana cara mengelola emosi dan kebiasaan ini akan mereda dari waktu ke waktu.
Namun, nyatanya tantrum dapat membuat orang tua atau orang yang ada di sekitar mereka merasa kuran nyaman serta sering dianggap memalukan jika terjadi di tempat umum.
Penyebab Anak Tantrum
Amukan-amukan kecil seperti merengek, menahan napas, dan menegangkan badan adalah hal normal bagi anak-anak. Hal ini terjadi karena mereka sedang dalam proses mengenal berbagai jenis emosi sehingga belum bisa mengelolanya dengan baik.
Tantrum biasanya terjadi ketika anak tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal ini sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari atau sosial media. Seperti anak yang menangis saat berada di mini market agar diberikan permen atau berguling di lantai sambil berteriak saat mereka sangat kesal.
Tapi sebenarnya selain alasan tersebut, apa saja yang jadi penyebab anak tantrum?
- Merasa lapar
- Kelelahan
- Tempramen anak
- Tidak enak badan
- Emosi yang kuat
Anak pada usia balita hingga batita tentunya memiliki keterbatasan dalam mengekspresikan diri mereka. Tantrum ini biasanya akan mereda dalam beberapa menit, anak akan kembali tenang, dan dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Namun, kamu perlu mengatahui sampai batas apa suatu tantrum yang dilakukan oleh anak dikatakan normal. Pastikan anak tidak memiliki gejala tantrum seperti menyakiti orang lain atau diri sendiri, melempar benda, dan gejala mengkhawatirkan lainnya.
Hal ini biasanya didasari dari masalah mental yang kemungkinan dimiliki oleh anak. Tentunya anak yang dapat mengolah emosi mereka dengan baik mengalami tantrum yang lebih rendah dan dapat pulih lebih cepat.
Cara Mengatasi Tantrum
Langkah pertama dalam mengatasi tantrum adalah dengan mengetahui apa saja yang dapat menjadi pemicu. Selanjutnya cari tahu langkah apa yang dapat mencegah tantrum itu timbul.
Ini dia langkah yang dapat kamu lakukan untuk mencegah tantrum muncul!
1. Buat Rutinitas yang Sehat
Buat rutinitas harian yang sehat bagi anak-anak, seperti jam tidur siang, waktu makan, bermain, dan jam tidur di malam hari.
Cara ini merupakan langkah pertama agar anak memiliki waktu aktivitas dan istirahat yang cukup sehingga dapat meminimalisir timbulnya tantrum akibat kelelahan.
Selain itu, saat sedang beraktivitas di luar rumah, pastikan untuk membawa makanan ringan yang dapat mengatasi rasa lapar anak.
2. Ajarkan Cara Berkomunikasi yang Baik
Saat anak menangis, kalimat pertama yang kamu utarakan pasti untuk menyuruh mereka berhenti dan jangan menangis.
Jika sudah begini, anak bisanya malah menangis makin kencang untuk menunjukkan betapa marahnya mereka.
Hal yang harus kamu lakukan adalah mengakui perasaan yang mereka rasakan dan tanya apa alasan mereka merasakannya. Kemudian ajarkan mereka untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
Berikan mereka juga kendali untuk memilih, seperti menu apa yang ingin mereka makan, kegiatan apa yang ingin mereka lakukan, dan pakaian apa yang ingin mereka kenakan. Langkah ini dapat membantu anak secara perlahan dapat menyampaikan apa yang mereka inginkan.
3. Berikan Kasih Sayang
Perhatikan kebiasaan anak dan puji perilaku baik yang mereka lakukan. Berikan kasih sayang seperti berkata baik serta sentuhan fisik yang membuat anak merasa aman dan tenang.
Tentunya kamu dapat memberikan anak apa yang mereka mau, tetapi hal ini nggak selalu baik dilakukan.
Kamu bisa menghindari timbulnya tantrum dengan menjauhi area mainan atau cemilan anak yang biasa mereka inginkan. Kamu juga bisa memilih tempat makan yang menawarkan pelayanan cepat untuk menghindari menghindari munculnya kondisi ini karena anak menjadi terlalu lapar.
Tantrum memang menjadi hal yang membuat orang tua merasa kesal karena tidak dapat memahami maksud anak. Tetapi, pastikan kamu selalu tetap sabar mengatasi hal ini.
Jadi lah orang yang tetap tenang dalam mengambil tindakan. Mulai dengan mengambil napas panjang dan pahami bahwa anak tidak dengan sengaja untuk marah atau bahkan ngambek di tempat umum.
Emosi yang sulit diutarakan jadi salah satu alasan kenapa kondisi ini bisa muncul. Hal yang dapat kamu lakukan adalah dengan memahami keterbatasan mereka dalam kata-kata dan mengolah emosi, kemudian kenali cara-cara yang tepat untuk mencegah tantrum muncul.