9 Cara Menghadapi Anak Remaja yang Keras Kepala dan Pemarah
Jangan sampai salah langkah ya!
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini sering terjadi pergolakan batin dan emosional. Sehingga, tak heran jika banyak remaja yang mencoba mengeksplor berbagai hal baru yang menantang.
Dilansir dari klikdokter.com, emosi pada remaja yang masih labil dan sering kali dipengaruhi mood, membuat mereka rentan mengalami depresi. Pada saat-saat seperti ini, peran orang tua dinilai sangat penting agar para remaja tidak terjerumus ke hal-hal negatif yang dapat merugikan orang lain.
Setiap remaja mempunyai karakteristik sifat yang berbeda-beda. Sifat remaja yang cenderung labil dan keras kepala membuat para orang tua kesulitan untuk menghadapinya. Berikut ini Jakmall.com akan membahas 10 cara menghadapi anak remaja yang keras kepala.
1. Memberikan nasihat secara tegas dengan nada yang tenang
Menghadapi anak remaja keras kepala bukanlah hal yang mudah. Ketika remaja melakukan kesalahan, berikan nasihat dengan nada yang tenang. Saat berbicara, lihatlah situasi sekitar. Sebaiknya, tidak memberikan nasihat saat ia terlihat sedang lelah atau emosi. Ketika suasana tenang dan suasana mood-nya sedang baik, itulah saatnya memberikan nasihat. Pastikan menyampaikan nasihat dengan nada yang tenang tanpa membentak.
2. Hindari kekerasan! Karena hanya akan meninggalkan trauma mendalam
Ketika anak remaja melakukan kesalahan, hindari melakukan kekerasan fisik maupun kekerasan emosional. Mendidik anak remaja yang keras kepala dengan kekerasan akan memperumit masalah. Contoh dari kekerasan fisik misalnya memukul, menendang, atau melakukan hal yang dapat melukai seseorang. Sementara kekerasan emosional biasanya dilakukan secara verbal. Seperti menghina, meremehkan atau mempermalukan orang lain di depan umum.
Kekerasan yang dilakukan akan membuat remaja dengan watak keras kepala menjadi memiliki trauma bahkan perasaan dendam. Perasaan dendam akan membuat jiwa remaja semakin sulit ditaklukan.
3. Berikan perhatian kecil yang bisa membuatnya nyaman
Sedikit perhatian mungkin akan meluluhkan hatinya yang sekeras batu. Cobalah untuk mulai melakukan hal-hal yang membuatnya merasa spesial. Misalnya dengan membuatkan bekal atau sekedar menanyakan keadaan saat sedang berjauhan dalam waktu tertentu.
Buat bekal untuk yang tersayang pakai tempat makan Mulai dari Rp7.800!
4. Tanyakan apa yang mereka butuhkan
Sifat keras kepala dapat timbul karena sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi dan rasa kekecewaan mendalam, sehingga sulit menerima nasihat dari orang sekitar. Mulailah tanyakan mengenai hal yang mereka butuhkan. Jika hal yang dibutuhkan adalah sesuatu yang positif, tak ada salahnya untuk merealisasikannya.
5. Lakukan pendekatan dari hati ke hati dengan berdiskusi
Sifat keras kepala dapat timbul karena kurangnya pengetahuan sehingga terlalu teguh pada pendirian. Cobalah melakukan pendekatan secara emosional dengan berdiskusi berbagai hal mengenai kehidupan atau pengetahuan. Wawasan yang luas akan menumbuhkan sifat terbuka sehingga lebih mudah menerima masukan dari orang lain.
6. Ceritakan berbagai pengalaman hidup yang dapat membuka pikiran
Perjuangan dan pengalaman hidup berharga yang pernah dilalui orangtua bisa jadi salah satu faktor luluhnya hati anak remaja yang sedang mencari jati diri. Jadikan momen ini sekedar ajang sharing. Sebaiknya untuk tidak membandingkan apa yang dilakukan orang tua dengan apa yang dilakukan anak remaja saat ini. Terlalu membandingkan dan membanggakan apa yang telah dilakukan akan meningkatkan perasaan insecure pada remaja.
7. Berikan penjelasan mengenai risiko yang kemungkinan terjadi
Ketika anak remaja ingin melakukan hal yang menyimpang, tentunya kewajiban orang tua adalah mencegahnya. Jelaskan berbagai risiko yang kemungkinan terjadi terhadap sesuatu yang akan mereka lakukan. Dengan mengetahui risiko yang kemungkinan terjadi, memungkinkan para remaja untuk lebih berpikir lebih jernih.
8. Hindari sifat otoriter yang bisa membuat perasaan tak nyaman
Menurut Dr. Mai Stafford dari University College London, pola asuh otoriter menyebabkan orang tua berkuasa dan lebih dominan terhadap kehidupan anak remaja. Hal ini menimbulkan perasaan tidak dihargai karena tak pernah dilibatkan untuk berdiskusi bahkan untuk menentukan jalannya sendiri. Hal itu dapat menumbuhkan sifat keras kepala terhadap apa yang mereka inginkan.
9. Persembahkan hadiah sebagai salah satu bentuk support
Support tak hanya dapat ditunjukan lewat ucapan atau penyemangat saja. Berikan mereka hadiah sebagai salah satu cara untuk menunjukan rasa sayang orangtua terhadap anak. Tak perlu hadiah mahal menguras kantong. Dengan hadiah kecil pun, itu akan menunjukan kepedulian dan rasa empati. Bukan hal mustahil jika mereka akan membalas rasa empati yang diberikan dengan keterbukaan terhadap masukan dan nasihat yang diterima.
Nah, itu dia 9 cara menghadapi anak remaja yang keras kepala. Sekeras apa pun sifat anak remaja, pasti punya sisi lembut yang dapat ditaklukan. Yuk mulai lakukan pendekatan untuk relasi yang lebih baik.
Klik di sini buat ikutan keseruan harbolnas 12.12 Jakmall
Baca terus Jakmall Blog untuk mendapatkan tips menarik lainnya!