Ini Cara Merawat Mukena, Anti Jamur dan Lembap!
Salat yang merupakan bentuk ibadah utama bagi umat Muslim, dan merupakan bentuk dari ketaatan kepada Allah SWT, memiliki beberapa syarat sebelum melaksanakannya. Salah satunya adalah dengan membersihkan diri dengan berwudhu.
Langkah mencuci anggota tubuh yang ditentukan dalam wudhu ini berguna untuk membersihkan diri dari kotoran, dan menjaga kesucian tubuhnya sebelum beribadah. Selain itu, umat Islam juga diperintahkan untuk menutup aurat selama menjalankan ibadah salat.
Bagi para wanita, diwajibkan menggunakan mukena longgar yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Meskipun begitu, mukena yang umumnya terbuat bahan katun, rayon, dan silk terkadang tak luput dari ancaman menjadi lembap karena air wudhu dan terkena jamur.
Kali ini, Jakmall akan membahas berbagai kondisi yang dapat menyebabkan mukena terkena jamur, serta cara menyimpan dengan benar, dan ciri mukena yang terkena jamur!
Cara Merawat Mukena
Sama seperti pakaian pada umumnya, mukena yang juga terbuat dari bahan yang bisa berjamur karena jamur adalah organisme yang dapat tumbuh dalam lingkungan dengan kondisi lembap dan hangat.
Berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan mukena kamu terkena jamur!
1. Hindari Lingkungan Lembap
Kelembapan yang tinggi adalah faktor utama dalam pertumbuhan jamur. Hal ini karena lembap dapat menghambat sirkulasi udara di sekitar mukena, sehingga menyebabkan udara terperangkap di antara serat-serat kain.
Jika mukena disimpan dalam lingkungan yang lembap atau jika tidak dikeringkan dengan baik setelah dicuci, kelembapan tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan jamur.
Selain itu, mukena yang terkena keringat dapat menjadi tempat yang baik bagi jamur untuk tumbuh. Untuk itu, pastikan menyimpan mukena di tempat yang kering.
Hindari juga menyimpan mukena dalam plastik karena hal ini menyebabkan penumpukan kelembapan.
2. Jangan Biarkan Lemari Berantakan atau Kotor
Menyimpan mukena di dalam lemari pakaian yang berantakan atau kotor dapat menghalangi sirkulasi udara dan menyimpan kelembapan, ini akan memperburuk kondisi yang memungkinkan jamur untuk tumbuh pada kain.
Ditambah, lemari yang kotor dan berantakan cenderung menumpuk debu dan kotoran yang dapat menjadi sumber nutrisi bagi jamur.
Akibatnya, kelembapan dari pakaian yang mungkin masih basah atau dari lingkungan sekitarnya dapat terperangkap di dalam lemari, sehingga menciptakan kondisi yang tepat untuk pertumbuhan jamur.
Pastikan untuk mencuci mukena secara berkala dan pastikan tidak ada noda, kamu juga bisa menggunakan bantuan spons laundry ball, kemudian keringkan sepenuhnya sebelum disimpan rapi kembali di lemari.
Jika memungkinkan, jemurlah mukena di tempat yang terkena sinar matahari langsung, karena sinar matahari memiliki sifat yang dapat membunuh jamur.
3. Jangan Menyimpan Mukena Sembarangan
Menyimpan mukena dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari atau ventilasi yang buruk, juga dapat menciptakan kondisi lembap yang mempercepat pertumbuhan jamur.
Selain itu, mukena yang disimpan secara asal juga dapat terkena kontaminasi. Jika mukena terkena bahan organik lain seperti sisa makanan atau bahan kimia, ini juga dapat menciptakan kondisi yang ideal jamur untuk tumbuh. Pastikan untuk menyimpan mukena secara rapi dan teratur di dalam lemari.
Jika mukena disimpan dalam waktu lama, pertimbangkan untuk menambahkan penghambat jamur ke dalam lemari pakaian kamu.
Apa yang Terjadi Jika Mukena Terkena Jamur?
Memastikan untuk melakukan perawatan dan penyimpanan dengan benar dapat membantu menjaga kualitas mukena. Dengan menyimpan mukena secara tepat, kamu juga dapat memperpanjang masa pakai.
Mukena yang disimpan dengan baik juga akan terhindar dari kerusakan akibat lipatan yang tidak rapi, gesekan yang berlebihan, atau paparan kelembapan berlebihan yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur.
Namun, mungkin kamu belum tahu ciri-ciri pakaian atau mukena yang terkena jamur. Berikut ciri pakaian atau mukena yang terkena jamur!
1. Perubahan Warna dan Tekstur
Jamur dapat menyebabkan perubahan warna pada mukena, sering kali berupa bercak-bercak berwarna gelap atau hijau. Bercak ini mungkin tampak tidak merata dan tersebar di berbagai bagian kain.
Selain itu, jamur juga dapat membuat permukaan mukena terasa kasar atau berbulu. Serat-serat pakaian dapat terlihat rusak atau melemah karena jamur. Ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mukena, seperti retakan, serat yang keluar, atau perubahan bentuk lainnya.
2. Bau Tidak Sedap
Pertumbuhan jamur pada mukena seringkali menyebabkan bau tidak sedap yang tidak enak atau apek. Bau tersebut biasanya cukup khas dan dapat diidentifikasi sebagai bau yang tidak biasa pada kain.
3. Mengganggu Kesehatan dan Menyebabkan Alergi
Jamur pada mukena dapat menjadi sumber alergen yang menyebabkan reaksi alergi pada orang yang sensitif. Selain itu, jamur yang dilepaskan ke udara dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan gangguan kesehatan lainnya.
Iritasi pada kulit dapat dirasakan bagi beberapa orang, seperti ruam, gatal-gatal, atau kemerahan. Reaksi alergi juga dapat dirasakan saat terpapar jamur, seperti bersin, hidung tersumbat, mata berair, batuk, atau kesulitan bernapas.
Selain itu, jika mukena yang berjamur bersentuhan dengan pakaian lainnya atau permukaan lain di rumah, jamur dapat menyebar dan menularkan pada barang-barang atau permukaan lainnya.
Untuk mencegah kerusakan dan masalah kesehatan yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur, penting untuk menyimpan dan mencuci mukena dengan tepat benar.
Jakmall punya rekomendasi perlengkapan laundry, seperti dryer ball, detergen gell, dan gantungan yang bisa membantu kamu menata pakaian dan mukena dengan rapi!