Ciri-Ciri Pubertas dan Hal yang Harus Orang Tua Lakukan

Pubertas merupakan hal normal yang terjadi pada saat anak saat beranjak dewasa. Terjadi dalam rentang waktu tertentu, biasanya fase ini pada usia 8 hingga 14 tahun. Namun, anak perempuan sering mengalami pubertas lebih awal dibandingkan anak laki-laki.

Pubertas sendiri tidak datang secara tiba-tiba. Beberapa pubertas fase akan muncul, sementara perubahan lainnya timbul bertahun-tahun kemudian.

Selama pubertas, seseorang akan mengalami banyak perubahan mulai dari bentuk tubuh dan tentunya emosi. Anak mungkin akan memiliki emosi yang lebih sensitif, kuat, dan intens.

Terjadi pada setiap orang, pubertas terkadang masih saja menjadi hal yang membingungkan. Apalagi bagi orang tua yang merasa perubahan ini terjadi secara cepat sehingga terasa aneh serta membuat frustasi.

Untuk itu, selelau ingat bahwa pubertas adalah hal normal dan bekali diri dengan berbagai informasi agar tahu apa yang harus dilakukan sebagai orang tua.

Perubahan yang Terjadi Selama Masa Pubertas

Image Source: Freepik/Freepik

Selama pubertas, tentunya akan mengalami perubahan fisik dan respons emosi. Hal ini terjadi karena ia sedang menjalani proses untuk menjadi dewasa serta merupakan bagian dari proses pertumbuhan yang sehat dan normal.

Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda untuk mempelajari hal baru, hal ini terjadi pula pada pubertas. Setiap anak akan mengalami fase pubertas yang berbeda dari anak lainnya.

Berikut ciri-ciri pubertas yang dapat dilihat melalui perubahan fisik sehingga kamu tahu kapan anak mulai mengalami masa peralihan ini.

1. Timbulnya jerawat

Timbulnya jerawat pada wajah dan tubuh anak merupakan salah satu pertanda pubertas.

Saat memasuki usia pubertas, kelenjar minyak akan cenderung lebih aktif, sehingga kulit rentan berjerawat. Untuk mencegah kondisi yang semakin parah, ajarkan anak untuk mulai menjaga kebersihan kulit.

Jual HANASUI ANTI ACNE SERUM PERAWATAN KECANTIKAN WAJAH SERUM
Perawatan Wajah HANASUI ANTI ACNE SERUM PERAWATAN KECANTIKAN WAJAH SERUM JERAWAT BPOM harga Rp 13.200 dikirim dari Tangerang, Banten. Jual Beli Online Mudah dan Aman di situs Jakmall.com

Namun, jerawat yang semakin parah tentunya akan membuat anak stres dan menyebabkan masalah lain seperti berkurangnya rasa percaya diri. Sebagai orang tua, kamu bisa mengajak anak berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui masalah dan jenis kulit anak, serta perawatan apa yang tepat untuk dilakukan.

2. Munculnya Bau Badan

Saat pubertas kelenjar keringat pada tubuh akan menjadi lebih aktif akibat peningkatan hormon. Hal inilah yang menyebabkan produk keringat berlebih dan memicu timbulnya bau tak sedap.

Sama seperti jerawat, hal ini juga dapat menyebabkan anak kehilang rasa percaya diri. Ingatkan anak untuk mandi secara teratur, terutama setelah melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.

Menggunakan deodoran dan antiperspirant juga bisa jadi alternatif untuk mencegah bau badan.

3. Tumbuhnya Bulu pada Beberapa Bagian Tubuh

Bulu pada beberapa bagian tubuh anak akan tumbuh lebih banyak terutama pada bagian lengan, kaki, ketiak, area kemaluan, di atas bibir (kumis), pipi, dan dagu.

Pertumbuhan rambut di beberapa area tubuh ini juga menjadi salah satu ciri pubertas anak yang perlu diketahui.

4. Perubahan Bentuk Tubuh

Pada anak laki-laki, suara mereka menjadi lebih rendah, berat, atau bahkan pecah. Perubahan ini adalah hal yang normal dan biasanya terjadi setelah proses tumbuhnya jakun.

Selain itu, terdapat beberapa perubahan fisik yang jadi ciri-ciri pubertas anak laki-laki, diantaranya:

  • Membesarnya ukuran penis dan testis
  • Dada dan bahu menjadi lebih bidang

Sementara pada anak perempuan, perubahan yang dapat terjadi adalah:

  • Tumbuhnya payudara menjadi lebih besar
  • Pinggul yang menjadi lebar
  • Lekukan tubuh yang terlihat
  • Menstruasi

Hal yang Harus Orang Tua Lakukan

Image Source: Freepik/freepik

Anak yang sedang mengalami masa pubertas cenderung menarik diri dari orang tua mereka.

Pubertas memang menjadi waktu yang sangat membingungkan dalam hidup mereka. Emosi anak menjadi tidak terkendali karena perubahan hormon serta membuat mereka memiliki keinginan untuk diakui orang lain yang akan membuat perasaan mereka berganti secara cepat.

Pada masa sulit ini, tentu anak tidak dapat melaluinya sendirian.

1. Bantu Pahami Perubahan Emosi yang Dialami

Selama masa ini, penting untuk membantu anak memahami emosi yang dirasakan.

Ajak mereka mempertimbangkan baik atau buruk setiap keputusan yang pada akhirnya dapat memengaruhi kemampuannya di masa depan. Alih-alih meremehkan perasaan anak, selalu ingatkan bahwa setiap emosi yang muncul valid serta ajak mereka untuk merasakan emosi tersebut.

Jual Squishy Grape Ball Hand Pinch Mainan Remas Bola Anggur Anti
Mainan Bayi Squishy Grape Ball Hand Pinch Mainan Remas Bola Anggur Anti Stress Toy harga Rp 5.500 dikirim dari Tangerang, Banten. Jual Beli Online Mudah dan Aman di situs Jakmall.com

2. Bangun Komunikasi yang Sehat

Orang tua harus belajar memahami dan pastikan komunikasi tetap berjalan serta bicarakan tentang perubahan yang sedang anak alami.

Bicarakan bagaimana kesibukan mereka di sekolah, hobi, atau teman-teman yang ada di sekeliling mereka.

Hal ini akan membantu anak merasa lebih nyaman untuk membuka obrolan pada orang tua ketika ia merasa perlu menanyakan sesuatu yang penting dan membuatnya bingung.

3. Ajak Mengikuti Aktivitas yang Bermanfaat

Ajak anak untuk mengikuti aktivitas menyenangkan yang dapat mengatasi stres dan melepaskan energi ekstra selama masa pubertas.

Jual Mainan Raket Badminton Tenis Bola Set Anak Bulu Tangkis
Raket Badminton Mainan Raket Badminton Tenis Bola Set Anak Bulu Tangkis Racket Kid Toy harga Rp 22.000 dikirim dari Tangerang, Banten. Jual Beli Online Mudah dan Aman di situs Jakmall.com

Banyak pilihan aktivitas yang bisa anak lakukan, mulai dari olahraga, menulis, bermain musik, atau sekedar berbincang dengan teman sebayanya. Orang tua adalah orang pertama yang akan membantu mereka mengekspresikan dan mengomunikasikan emosi yang sedang dialami

Maka pastikan kamu memiliki daftar aktivitas seru yang bisa dilakukan oleh anak di masa pubertas, ya!

Terus menjaga komunikasi dapat meningkatkan kedekatan antara anak dan orang tua yang jadi komponen terpenting untuk mendukung tumbuh kembang mereka.

Orang tua dapat mulai bertanya untuk menunjukkan rasa peduli pada anak. Mendengarkan cerita mereka hingga selesai tanpa menghakimi bisa sangat berpengaruh bagaimana respon anak ke depannya.

Lebih banyak mendengarkan dan memahami suasana hati dapat membuat anak merasa jika orang tua paham dengan apa yang mereka rasakan serta selalu ada untuk menjadi tempat bercerita.