Fase Demam Berdarah yang Harus Kamu Tahu
Memasuki musim penghujan, segala jenis penyakit mulai bermunculan, salah satunya demam berdarah. Demam berdarah dengue (DBD) bukan hanya sekedar penyakit yang datang karena demam tinggi, akan tetapi ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk Aedes aegypti yang telah terkena virus dengue karena sebelumnya mengisap darah manusia yang mengalami viremia, menginfeksi manusia melalui gigitan, yang kemudian virus tersebut masuk ke dalam tubuh. Virus dengue tidak akan langsung aktif, melainkan memasuki masa inkubasi selama 12 hari.
Setelah melewati masa inkubasi, virus dengue dalam tubuh mulai aktif dan menyerang sel-sel sehat. Tubuh mulai bereaksi terhadap infeksi virus dengan mengaktifkan sistem kekebalan. Akibat dari respon imun ini, gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan mual mulai muncul.
Fase Demam Berdarah
Gejala demam berdarah biasanya muncul pada hari ke 4-15 masa inkubasi atau setelah gigitan nyamuk. Penyakit ini memiliki tiga fase yang muncul pertama kali sampai tahap pemulihan.
Fase-fase tersebut sangat penting kamu tahu, karena DBD yang tidak ditangani dengan segera dan baik dapat mengancam nyawa. Maka dari itu, kamu perlu tahu fase demam berdarah berikut ini:
1. Fase Demam
Gejala awal dari demam berdarah adalah demam tinggi yang muncul tiba-tiba sampai 40 derajat Celsius, yang sering kali disertai dengan sakit kepala, nyeri di belakang mata, dan rasa lelah luar biasa.
Kamu akan merasa tubuh terasa seperti dihantam palu, nyeri pada bagian otot serta sendi yang membuatmu sulit bergerak. Selain itu, pada fase ini muncul bintik merah di kulit akibat pecahnya pembuluh darah kecil.
Pada saat ini, trombosit mengalami penurunan secara signifikan sampai kurang dari 100 ribu per mikro liter darah dalam waktu singkat, yaitu dua sampai tiga hari. Apabila bintik yang keluar semakin banyak, itu menandakan kadar trombosit semakin menurun.
2. Fase Kritis
Fase kedua adalah fase kritis yang sering mengecoh dan wajib diwaspadai oleh orang tua. Ketika demam mulai menurun, fase kritis sebenarnya mulai mengintai. Pada saat ini, virus menyebabkan kebocoran plasma darah dan berpotensi memicu syok dengue.
Fase kritis terjadi pada hari ke 3–7 hari sejak demam dan berlangsung selama 24–48 jam. Gejala seperti mimisan, gusi berdarah, nyeri perut hebat, dan muntah darah menjadi tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan.
Pada kasus yang parah, tekanan darah akan sangat rendah dan dapat merusak organ vital, seperti ginjal dan hati.
3. Fase Pemulihan
Setelah melewati masa kritis, tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pada fase ini, cairan yang keluar dari pembuluh darah akan kembali masuk ke dalam pembuluh darah, sehingga kamu harus menjaga cairan yang masuk pada tubuh tidak berlebih.
Kadar trombosit pada tubuh mulai meningkat secara cepat mencapai sekitar 150.000/μL darah hingga kemudian kembali ke kadar normal. Nafsu makan kembali muncul, energi perlahan pulih, dan demam benar-benar menghilang.
Meski begitu, tubuh masih membutuhkan waktu untuk benar-benar sembuh, sehingga kamu harus tetap istirahat.
Tips Menghadapi Fase Demam Berdarah
Ada beberapa tips saat menghadapi fase demam berdarah (DBD), agar kamu dapat menangani penyakit ini dengan baik dan mencegah komplikasi.
1. Awal Gejala
Jangan panik saat memasuki fase awal yaitu demam. Kamu diharuskan untuk istirahat cukup, minum banyak air putih, jus buah, sup, atau oralit untuk mencegah dehidrasi.
Minum paracetamol untuk menurunkan demam, tetapi hindari obat yang mengandung aspirin atau ibuprofen untuk mencegah peningkatan risiko perdarahan. Selain itu, pilih makanan yang mudah dicerna dan kaya nutrisi, seperti sayuran rebus, bubur, dan buah-buah segar.
2. Hari ke-3 Sampai ke-7
Ketika berada di fase kritis, di mana demam mulai turun, tetapi risiko komplikasi meningkat seperti nyeri perut, gusi berdarah, mimisan, bintik merah meluas, muntah terus-menurus, hingga badan terasa lemah, maka kamu perlu segera mencari bantuan medis.
Pada fase ini, tubuh perlu dipantau secara intensif, termasuk pemeriksaan trombosit dan cairan tubuh. Hindari melakukan aktivitas yang berisiko memperburuk kondisi tubuh.
3. Pemulihan
Usai melewati fase kritis, tubuh akan mulai pulih dan gejala membaik. Namun, kamu tetap harus memantau kondisi tubuh untuk mencegah kemungkinan muncul kembali gejala atau komplikasi.
Istirahatkan tubuh sebelum kembali beraktivitas, perbanyak asupan cairan, konsumsi makanan kaya protein seperti telur, ayam, ikan, dan vitamin untuk mendukung regenerasi sel darah.
Menghadapi fase DBD memerlukan perhatian ekstra dan tindakan yang tepat. Apabila demam tidak kunjung turun dalam tiga hari atau gejala semakin memburuk, disarankan agar kamu untuk segera ke dokter.
Perawatan dan pemantauan yang baik, mencegah kamu dari komplikasi serta pemulihan yang lebih cepat. Jangan lupa juga untuk melakukan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang bekas.
Kamu bisa melakukan tindakan pencegahan DBD dengan memasang kelambu, menyediakan alat pembasmi nyamuk, hingga menggunakan raket nyamuk di rumah.
Yuk, jaga kebersihan lingkungan dan kesehatan diri agar terhindar dari demam berdarah!