Ini 4 Cara Menghadapi Penderita Alzheimer yang Sesuai Anjuran
Dimulai dari memberi perhatian
Alzheimer adalah penyakit yang menyerang otak dan dapat mengganggu memori atau ingatan. Penyakit ini mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berkomunikasi dan perubahan perilaku secara bertahap. Penyakit Alzheimer umumnya menyerang orang-orang dengan lanjut usia.
Hari Alzheimer Sedunia diperingati tanggal 21 September pada setiap tahunnya. Alzheimer adalah bagian dari demensia yang merupakan gejala yang mempengaruhi kemampuan mengingat maupun berkomunikasi. Dilansir dari alzi.or.id, setiap 3 detik 1 orang di dunia mengalami demensia. Bukanlah hal yang mudah untuk menghadapi penyakit tersebut. Berikut ini Jakmall Blog telah merangkum cara menghadapi penderita Alzheimer.
1. Tetap menjalin komunikasi dengan penderita Alzheimer
Dilansir dari halodoc.com, berkomunikasi dengan penderita Alzheimer disesuaikan dengan tahapan tertentu di antaranya:
- Penderita Alzheimer ringan masih dapat berkomunikasi dan terlibat di kegiatan sosial. Tetapi saat berkomunikasi, penderita Alzheimer ringan biasanya mengulang kata dan cenderung sulit memilih kata-kata untuk menjalin komunikasi. Nah, ada baiknya kamu tetap melibatkan mereka di dalam percakapan dan menjadi pendengar yang baik setiap kali ia bercerita.
- Pada pengidap Alzheimer tahap menengah, biasanya telah berlangsung bertahun-tahun dan membutuhkan perawatan secara langsung. Pada tahap ini, kita harus lebih jelas dan pelan saat berbicara. Serta, dilakukan dalam suasana yang tenang.
- Saat berkomunikasi dengan pengidap Alzheimer tahap akhir, diperlukan kesabaran ekstra. Dikarenakan pengidap hanya dapat memanfaatkan komunikasi non verbal, seperti bahasa isyarat dan ekspresi wajah. Pengidap Alzheimer dengan tahapan ini dapat menjadi sangat pelupa. Untuk mengantisipasinya, ada baiknya kamu menyisipkan catatan kecil yang berisi nomor keluarga atau alamat rumah. Sebaiknya tidak memaksanya untuk melakukan sesuatu agar penderita tidak merasa tertekan.
2. Aktivitas yang bisa dilakukan oleh penderita Alzheimer atau demensia
Saat pandemi melanda, orang lanjut usia disarankan untuk tetap di rumah. Hal ini tentu memungkinkan penderita Alzheimer rentan mengalami rasa jenuh. Untuk mengantisipasinya, kita dapat mengarahkan mereka untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti bermain puzzle atau tebak gambar. Bisa juga melakukan olahraga ringan, seperti senam dan menari poco-poco.
Cek koleksi puzzle unik di sini yuk!
3. Ketahui makanan tepat untuk penderita penyakit Alzheimer
Menurut Dietary and Lifestyle Guidelines for the Prevention of Alzheimer’s Disease oleh Neil Barnard, pengidap Alzheimer disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak. Sebaiknya banyak mengonsumsi makanan mengandung serat. Seperti sayur dan buah yang kaya akan vitamin E, vitamin B6, dan vitamin B12.
4. Lakukan terapi untuk penderita Alzheimer secara rutin
Terapi okupasi dapat meningkatkan ruang gerak sendi untuk melatih kemandirian individu. Terapi okupasi bisa membantu pengidap menyesuaikan diri dengan aktivitas keseharian. Seperti makan, menonton, berpakaian, dan mandi.
Terapi okupasi dapat dilakukan di rumah sakit ataupun di rumah dengan didampingi oleh tenaga medis. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lakukan terapi okupasi secara rutin. Biasanya tiga kali dalam satu Minggu.
Itu dia beberapa tips dan cara menghadapi penderita Alzheimer. Walaupun tidak bisa 100% disembuhkan, kita bisa meringankan efek yang terjadi pada pengidapnya. Sehingga, bisa lebih baik dan bersemangat menjalani keseharian. Selamat Hari Alzheimer Sedunia 2020 Jakmallers!
Pasang humidifier untuk jaga kesehatan keluarga!
Temukan tips kesehatan lainnya di Blog Jakmall!
Baca Juga: 5 Tips Sebelum Donor Darah Agar Kamu Lolos Pemeriksaan!
