5 Tips Ampuh Atasi Mabuk Perjalanan, Jangan Sampai Muntah!
Naik naik ke puncak gunung
Tinggi tinggi sekali
Kiri kanan kulihat saja
Banyak pohon cemara
Pergi ke suatu tempat untuk berwisata atau sekedar beristirahat, memang menjadi hal yang paling dinantikan untuk dapat mengukir pengalaman yang menyenangkan. Namun, dikarenakan kondisi perjalanan dan lingkungan yang tidak terduga, mabuk perjalanan bisa saja terjadi.
Mabuk selama perjalanan sendiri merupakan fenomena yang sering terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja. Baik ketika kamu berada di kendaraan yang bergerak, atau di mana pun ketika tubuh mungkin mengalami gerakan yang tidak biasa.
Sensasi tidak nyaman seperti mual, pusing, keringat dingin, dan kepala terasa berat mungkin kamu rasakan. Gejala ini tentunya sangat mengganggu dan membuat perjalanan menjadi tidak menyenangkan.
Meskipun terkadang gejala mabuk perjalanan dapat berkurang dan hilang dengan sendirinya, tetapi beberapa orang tetap kewalahan dan perlu menemukan cara tersendiri untuk mengurangi gejala selama mabuk perjalanan.
Jakmall akan membagikan tips ampuh untuk mengatasi mabuk perjalanan, dan mengetahui siapa saja yang rawan terkena mabuk perjalanan. Simak artikel ini sampai habis, untuk memastikan perjalanan kamu berjalan lancar dan menyenangkan!
Siapa yang Rawan Terkena Mabuk Perjalanan?
Mabuk perjalanan memang menjadi suatu yang umum dirasakan, dan dapat dialami oleh siapa saja. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami mabuk perjalanan. Berikut kondisi yang cenderung lebih rentan terkena mabuk perjalanan!
1. Memiliki Riwayat Mabuk Perjalanan
Kamu yang pernah mengalami mabuk perjalanan di masa lalu, lebih cenderung dapat kembali mengalami gejala tersebut dalam perjalanan berikutnya.
Hal ini karena kamu yang telah mengalami mabuk perjalanan sebelumnya mungkin memiliki sensitivitas vestibular yang lebih tinggi. Sistem vestibular adalah bagian dari telinga dalam yang bertanggung jawab untuk mengatur keseimbangan tubuh dan respons terhadap gerakan.
Sensitivitas yang lebih tinggi terhadap gerakan dan perubahan keseimbangan membuat kamu bisa menjadi lebih rentan terhadap mabuk perjalanan di agenda perjalanan berikutnya.
Selain itu, beberapa orang secara alami lebih sensitif terhadap gerakan tubuh, sehingga lebih rentan terhadap mabuk perjalanan. Sensitivitas ini dapat bersifat genetik atau dapat berkembang karena pengalaman sebelumnya.
2. Anak-Anak
Anak-anak lebih rentan terhadap mabuk perjalanan karena sistem vestibular (sistem keseimbangan dalam telinga) mereka masih berkembang dan belum stabil sepenuhnya.
Selain itu, mereka mungkin belum memiliki kemampuan untuk mengenali atau mengelola gejala mabuk perjalanan dengan baik. Hal ini karena Anak-anak mungkin tidak dapat mengungkapkan gejala mabuk perjalanan secara tepat, atau meminta bantuan ketika mereka merasa tidak nyaman.
Ini dapat menyebabkan mereka menahan ketidaknyamanan atau kecemasan, yang pada akhirnya dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan.
3. Wanita
Selain anak-anak, wanita juga lebih rentan terhadap mabuk perjalanan dibandingkan dengan pria. Fluktuasi hormonal dalam siklus menstruasi atau selama kehamilan dapat memengaruhi keseimbangan tubuh dan sensitivitas vestibular.
Ini lah yang dapat membuat wanita lebih rentan terhadap gejala mabuk perjalanan. Selain itu, stres atau kecemasan terkait dengan perjalanan juga dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan.
4. Orang dengan Gangguan Vestibular
Kamu yang mungkin memiliki gangguan vestibular, seperti vertigo atau penyakit Meniere, mungkin lebih rentan terhadap mabuk perjalanan karena sistem keseimbangan tubuh yang terganggu.
Hal ini karena orang dengan gangguan vestibular mungkin memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap gerakan dan perubahan keseimbangan. Kondisi ini membuatnya menjadi lebih rentan terhadap gejala mabuk perjalanan saat terjadi gerakan atau perubahan posisi tubuh, seperti saat berada dalam kendaraan yang bergerak.
Bahkan ketika sedang beristirahat selama di tengah perjalanan, orang dengan gangguan vestibular tetap dapat merasakan ketidakseimbangan dari gerakan kendaraan, sehingga dapat meningkatkan risiko mabuk perjalanan.
Ditambah, lingkungan yang berbeda selama perjalanan, seperti perubahan tekanan udara, suhu, atau kelembaban, juga dapat memengaruhi gejala gangguan vestibular.
Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan
Setelah mengetahui siapa saja yang rawan terkena mabuk perjalanan, penting untuk mengetahui tips apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi gejala yang dirasakan.
1. Makan dan Minum yang Cukup
Kondisi perut dan fisik yang prima dapat membantu resistensi tubuh terhadap mabuk perjalanan. Namun, pastikan untuk mengonsumsi makanan dengan jumlah yang tepat.
Kamu bisa mengonsumsi makanan ringan dan menghindari makanan berlemak, pedas, atau berat, karena ini dapat membuat gejala mabuk perjalanan menjadi lebih buruk.
Hindari terlalu banyak minum atau makan hingga membuat perut dalam kondisi penuh. Hal ini karena guncangan dan getaran kendaraan dapat meningkatkan risiko mual dan muntah. Jadi, makanlah secukupnya agar tidak lemas dan terhindar dari mabuk perjalanan.
2. Fokus ke Benda Diam
Mabuk perjalanan merupakan sebuah gejala akibat pergerakan di luar kendaraan yang berbeda dengan keadaan di dalam kendaraan. Efek seperti pusing dan mual pun tidak bisa dihindarkan. Salah satu cara sederhana yang bisa kamu lakukan adalah dengan fokus ke sebuah garis ataupun benda diam.
Jika kamu mengalami mabuk perjalanan, kamu bisa beralih ke kursi depan karena di posisi ini terdapat bagian dashboard dengan garis horizontal yang cukup panjang. Fokus ke garis ini untuk mengurangi dampak dari mabuk perjalanan.
Selain itu, kamu juga bisa perhatikan pandangan Anda ke arah jauh. Misalnya, melihat ke jendela dan mengamati pemandangan di luar. Ini membantu otak untuk memahami gerakan dan menjaga keseimbangan.
3. Hindari Membaca Buku dan Ponsel
Membaca buku atau bermain smartphone memerlukan fokus yang cukup tinggi dengan jarak pandang yang dekat. Ketika objek yang terdekat dengan mata cenderung statis, sementara keadaan sekitarnya terus bergerak, maka risiko mabuk perjalanan akan meningkat.
Hal ini menciptakan ketidakseimbangan antara telinga dan mata sehingga respons alami tubuh adalah mual dan pusing. Jika kamu butuh untuk mengalihkan pikiran, bisa coba dengan mendengarkan musik yang menenangkan, mendengarkan buku audio, atau berbicara dengan teman seperjalanan.
4. Gunakan Wewangian Aromaterapi dan Bantal Leher
Wangi-wangian dapat membantu menenangkan saraf dan otot. Aromaterapi dan essential oil seperti minyak kayu putih, lemon, mint, dan lavender memiliki kandungan aktif yang mampu menenangkan otot, meredakan nyeri, serta mengurangi rasa mual.
Kamu bisa menggunakan parfum khusus kendaraan ataupun humidifier untuk menciptakan efek aromaterapi. Selain itu, hindari sumber bau yang kuat, termasuk bau bensin, asap rokok, atau parfum yang kuat, karena hal ini dapat memicu mual.
Disarankan juga menggunakan bantal leher dapat membantu meningkatkan kenyamanan dan mengurangi ketegangan di leher dan bahu.
5. Konsumsi Obat
Untuk mengurangi rasa mual, kamu bisa mengonsumsi obat khusus untuk mabuk perjalanan. Kandungan obat ini mampu menetralisir rasa pusing dan mual yang timbul saat berada di dalam kendaraan.
Meskipun begitu, sebelum mengonsumsi obat anti mabuk perjalanan, kamu harus berkonsultasi pada dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi medis atau sedang mengonsumsi obat lain.
Solusi lain adalah dengan mengonsumsi permen yang dapat membantu mengurangi mabuk perjalanan. Namun, jika gejala mabuk perjalanan semakin parah dialami, kamu bisa pertimbangkan untuk menggunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Jakmall menyediakan berbagai kebutuhan perjalanan Anda, seperti senter, bantal leher, hingga sleeeping mask dengan berbagai bentuk dan ukuran, serta penawaran promo terbaik dan berbagai pilihan metode pembayaran paling lengkap!