10 Jenis Sepeda yang Harus Kamu Tahu Sebelum Membelinya
Dari sepeda gunung yang tangguh hingga sepeda lipat yang praktis, berikut jenis-jenis sepeda yang perlu kamu tahu sebelum membelinya.
Beberapa tahun belakang, sepeda menjadi alat transportasi favorit masyrakat dari berbagai kalangan. Digunakan untuk beragam kegiatan mulai dari olahraga hingga bersepeda santai, nyatanya sepeda memiliki banyak jenis dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda.
Jenis-jenis Sepeda
Penggemar sepeda, baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru terjun ke dalam dunia ini, pasti paham betapa banyaknya jenis sepeda yang tersedia di pasaran. Dari sepeda gunung yang tangguh hingga sepeda lipat yang praktis, dan setiap jenis tersebut memiliki keunggulannya masing-masing.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis sepeda yang perlu diketahui, agar kamu tidak salah pilih nantinya.
1. Sepeda Lipat (Folding Bike)
Jenis sepeda pertama yang sempat hits saat pandemi Covid-19 adalah sepeda lipat atau folding bike. Sepeda yang cocok digunakan oleh segala usia dan kalangan ini sering digunakan untuk jalan-jalan atau kegiatan santai.
Sepeda dengan karakteristik compact, ringan, dan fleksibel ini sangat cocok dipilih untuk kamu yang suka naik kendaraan umum. Ukurannya yang ringkas dan bisa dilipat, tentulah menjadikan sepeda lipat mudah untuk dibawa ke mana-mana.
2. Sepeda BMX
Sepeda BMX adalah jenis sepeda yang dirancang khusus untuk kamu yang suka bersepeda di medan cukup ekstrem. Memiliki setang yang tinggi dengan jok rendah, sepeda BMX sering digunakan oleh anak muda. Meski begitu, sepeda ini juga dapat digunakan oleh orang dewasa.
Fleksibilitas yang tinggi dan ketahanan yang tidak perlu diragukan, menjadikan sepeda BMX cocok dipakai untuk kegiatan ekstrem seperti aksi freestyle di tangga, bangku, atau akrobatik. Bahkan beberapa sepeda BMX dibekali fitur inner rotor yang berfungsi agar setang dapat berputar 360°.
3. Sepeda Gunung
Sepeda gunung atau yang juga dikenal dengan mountain bike (MTB) merupakan sepeda yang dirancang untuk menjelajahi pegunungan, tanjakan berbatu, turunan curam, jalanan berliku di pegunungan, area yang tidak rata atau berlumpur.
Terbagi dalam 2 jenis, yaitu sepeda gunung hardtail dan sepeda gunung full suspensi, sepeda gunung biasanya terbuat dari aluminium atau karbon untuk daya tahan yang lebih baik.
Sepeda dengan karakteristik tangguh ini dilengkapi suspensi dan ban dengan ukuran lebih lebar, sehingga tidak hanya digunakan untuk naik gunung saja tetapi juga dapat dikendarai untuk bersepeda santai pada pagi atau sore hari.
4. Sepeda Balap
Kamu yang sering mengikuti ajang balap sepeda pasti sudah tidak asing dengan jenis sepeda balap. Sepeda balap dirancang sangat ringan dan sporty agar bisa berjalan dengan kecepatan tinggi meski dikayuh dengan ringan.
Sepeda dengan rangka lebih ramping dan aerodinamis ini memiliki handlebar datar agar kamu bisa berkendara lebih agresif, dan juga roda berukuran 700c untuk mencapai kecepatan maksimum.
Meskipun sepeda gunung biasanya identik dengan ajang balapan, namun sepeda ini bisa jadi opsi menarik untuk kamu pecinta olahraga sepeda yang menginginkan kecepatan tinggi.
5. Sepeda Hybrid
Jenis sepeda selanjutnya adalah sepeda hybrid yaitu sepeda yang menggabungkan fitur dari sepeda gunung dan sepeda balap. Sepeda hybrid memiliki desain yang simpel dengan roda gear yang lebih sedikit.
Sepeda yang cocok digunakan untuk bersantai dengan jarak tempuh yang jauh sekaligus off-road ini menawarkan posisi berkendara yang lebih tegak dan nyaman. Karena menawarkan keseimbangan yang ideal antara kenyamanan, kecepatan, dan ketahanan, sepeda hybrid sangat cocok digunakan untuk kamu yang tinggal di perkotaan yang padat dengan jalur beraspal atau jalanan datar.
6. Sepeda Listrik
Kamu yang suka bersepeda tetapi lelah untuk mengayuh pedal, terutama saat bersepeda pada jarak jauh? Maka sepeda listrik adalah solusi yang tepat.
Sepeda listrik adalah sepeda yang menggunakan motor dan baterai sebagai sumber tenaganya. Tenaga tersebut berfungsi untuk menggerakkan pedal assist dan juga throttle yang terdapat pada sepeda listrik. Meski digerakkan dengan tenaga listrik, kamu tetap bisa mengendarai sepeda secara manual dengan mematikan motor atau tenaga listrik pada sepeda.
Karena adanya komponen elektronik dan mekanis yang rentan terhadap kerusakan akibat air, maka kamu harus memastikan sepeda tidak terendam air atau terguyur hujan lebat, ya.
7. Sepeda Touring
Berikutnya adalah sepeda touring yang merupakan jenis sepeda yang dirancang khusus untuk perjalanan jarak jauh atau tur wisata. Kendaraan yang memiliki rangka kuat dan stabil ini dirancang untuk menanggung beban berat, seperti membawa peralatan camping atau perbekalan lainnya.
Sepeda touring bisa digunakan untuk melintasi beragam jenis permukaan jalan karena biasanya dilengkapi ban berukuran lebar yang kuat dan tahan lama,
Karena didesain untuk touring atau menempuh perjalanan jauh, sepeda ini dibekali dengan perlengkapan seperti rak atau bagasi di bagian belakang sepeda dengan alat pengait yang terletak di dekat sprocket belakang untuk menyimpan barang, botol minum, dan lainnya.
8. Sepeda Fixie
Sepeda yang pernah sangat populer tahun 2010 hingga 2012, yaitu fixed atau yang lebih dikenal dengan sepeda fixie adalah jenis sepeda yang memiliki sistem penggerak tetap atau fixie.
Sepeda dengan sistem transmisi yang sederhana dan tidak memiliki gigi atau roda gigi yang dapat diganti ini memiliki roda belakang yang terhubung langsung dengan poros pedal, yang berarti saat roda berputar, pedal juga berputar bersamaan tanpa adanya mekanisme gigi.
Salah satu alasan mengapa sepeda ini bisa sangat populer terutama di kalangan remaja adalah karena tidak adanya sistem rem pada sepeda, sehingga pengguna harus memiliki keahlian khusus saat mengendarainya.
9. Sepeda Ontel
Dikenal sebagai sepeda klasik, sepeda ontel adalah jenis sepeda yang memiliki desain khas dengan rangka besar, ban tebal, dan sepatbor unik. Sepeda ontel adalah simbol ikonik kendaraan roda dua tradisional yang umum digunakan sejak pertengahan abad ke-20 hingga awal abad ke-21.
Memiliki rangka yang kokoh dan besar, sepeda ontel sering kali terbuat dari baja atau bahan logam. Ciri khas lain dari sepeda ini adalah posisi berkendara yang tegak karena setang yang tinggi dan sadel lebar.
Sepeda ontel biasanya digunakan untuk berkendara santai. Meski tidak cepat seperti sepeda modern lainnya, sepeda ini menawarkan kenyamanan dan tampilan gaya yang unik bagi pengendaranya.
10. Sepeda Gravel
Sepeda gravel atau yang juga dikenal sebagai sepeda adventure merupakan sepeda yang dirancang untuk berbagai jenis medan, termasuk jalan aspal, jalur berkerikil, jalan setapak, hingga jalan tanah.
Meski desain rangka menyerupai sepeda balap, sepeda gravel memiliki handling yang lebih stabil saat melewati lintasan off-road. Ukuran ban yang lebih lebar dari ban sepeda balap, tetapi lebih sempit dari ban sepeda gunung, menjadikan pengalaman berkendaramu lebih nyaman saat menggunakan sepeda gravel.
Sepeda gravel biasanya dilengkapi dengan rak atau fender yang berguna untuk membawa beban tambahan seperti peralatan camping atau perbekalan lainnya.
Setiap jenis sepeda memiliki karakteristik, fitur, dan kegunaan yang unik. Kamu bisa memilihnya berdasarkan kebutuhan, mulai dari penggunaan harian hingga petualangan di alam terbuka.
Dengan memahami perbedaan antara jenis-jenis sepeda, kamu akan mendapatkan sepeda yang sesuai dengan gaya dan kepentinganmu. Apa pun jenis sepeda yang kamu pilih, jangan lupa prioritaskan keselamatan dan keamanan, ya.
Gunakan perangkat pengaman saat bersepeda seperti helm, kacamata sepeda, hingga sarung tangan. Kamu bisa mendapatkan perlengkapan tersebut di Jakmall.com dengan harga murah dan berkualitas.