Sholat Idul Adha: Ini Dia Bacaan dan Tata Caranya
Sebentar lagi tepatnya pada tanggal 29 Juni 2023 (10 Dzulhijjah 144 H) umat islam akan merayakan hari raya Idul Adha. Perayaan hari suci ini dilakukan untuk memperingati kepatuhan Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail, pada Allah SWT.
Diperingati sekali dalam setahun, di hari yang suci ini akan diadakan sholat sunnah dilakukan pada tanah lapang atau tempat yang dapat menampung banyak jamaah.
Umumnya ibadah ini akan dilakukan sejak matahari terbit hingga waktu solat dhuhur tiba, sebelum dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan hewan kurban.
Hal ini mengacu pada HR. bukhari no. 5546 dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa:
“Barangsiapa yang menyembelih qurban sebelum shalat (Idul Adha), maka ia berarti menyembelih untuk dirinya sendiri. Barangsiapa yang menyembelih setelah shalat (Idul Adha), maka ia telah menyempurnakan manasiknya dan ia telah melakukan sunnah kaum muslimin.”
Niat Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha ini dilakukan sebanyak 2 rakaat, dan sunnahnya dilakukan secara berjamaah. Namun, jika terlambat melakukannya secara berjamaah, kamu bisa sholat Idul Adha secara sendirian atau munfarid.
Bagi kamu ang akan menunaikan ibadah ini, berikut niat sholat Idul Adha yang akan dibaca menjelang takbiratul ihram.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــال
Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ (imaman/makmuman) rak'taini” lillahi ta’ala.
Artinya:
“Aku berniat shalat sunnah Idul Adha 2 rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Bagi kamu yang akan menjadi imam, niat yang dibaca perlu ditambah “imaman”, sedangkan ketika menjadi makmun kamu bisa memilih “makmuman” dalam niat yang dibaca.
Namun, Katika kamu berniat untuk melakukan ibadah ini sendirian, niat yang dibaca tidak perlu menambah kata imaman atau makmuman.
Tata Cara Sholat Idul Adha
Setelah membaca niat, selanjutnya adalah mengetahui bagaimana tata cara sholat Idul Adha yang benar untuk. Simak ulasan berikut!
1. Membaca Takbiratul Ihram
Kamu bisa membaca takbiratul ihram sperti yang dilakukan seperti sholat pada umumnya, kemudian membaca doa iftitah, dan dilanjutkan membaca takbir diikuti dengan gerakan mengangkat tangan sebanyak 7 kali pada rakaat pertama.
Di antara gerakan takbir tersebut, kamu dapat membaca berikut:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيل
Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila.
Artinya:
“Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Kamu juga boleh mengucapkan bacaan berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.
Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
2. Membaca Surah Al-Fatihah
Setelah langkah di atas dilakukan, kamu bisa melanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah terlebih dahulu, sebelum akhirnya disarankan dengan membaca Surat Al-A'lâ.
Selanjutnya kamu bisa ruku, I’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa yang sering dilakukan, kemudian berdiri untuk rakaat kedua.
Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, kamu bisa kembali melakukan takbir sebanyak 5 kali sambil mengangkat tangan dan mengucapkan takbir. Di antara takbir ini, disunnahkan untuk kembali melafalkan bacaan sebagaimana yang disertakan pada poin pertama.
Berikutnya setelah Surah Al-Fatihah selessai dibacakan, rakaat kedua ini kamu bisa membaca Surah Al-Ghâsyiyah yang dilanjutkan dengan gerakan ruku, sujud, dan diakhiri dengan salam.
3. Mendengarkan Khutbah
Bagi kamu yang melakukan sholat Idul Adha ini sendirian, tentunya nggak perlu mendengarkan khutbah.
Namun, kamu yang melaksanakan sholat Idul Adha secara berjamaah, sunnah lain yang dapat dilakukan adalah dengan mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh imam.
Perayaan suci yang hanya dilakukan satu tahun sekali oleh umat islam di seluruh dunia ini menjadi kegiatan yang istimewa.
Tidak hanya meningkatkan ketaqwaan dengan melakukan sholat jamaah bersama, tetapi kegiatan pemotongan hewan kurban yang dagingnya akan dibagikan pada warga sekitar akan meningkatkan rasa kebersamaan dan kesetaraan.
Sambil memohon keberkahan atas rasa ikhlas dari kegiatan berkurban ini, tentunya diharapkan dapat meluruhkan sikap tamak dan serakah yang ada pada diri manusia.