Suntiang Minang: Mahkota Tradisional Sarat Budaya
Suntiang minang merupakan jenis mahkota tradisional yang khas dengan bentuk yang elegan dan tajam. Terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi, seperti emas, perak, dan permata.
Baju tradisional masih jadi pilihan banyak orang untuk merayakan hari pernikahan. Sarat akan budaya, baju tradisional biasanya bermakna harapan yang dipercaya sejak zaman nenek moyang.
Khusus untuk yang memiliki darah minang, pasti kamu tidak boleh absen menggunakan suntiang minang di hari bahagia ini. Tak hanya caantik dan elegan, hiasan kepala ini juga punya makna yang mendalam.
Yuk, simak penjelasan suntiang minang yang sudah dirangkum oleh Jakmall.com berikut.
Apa Itu Suntiang Minang?
Suntiang minang adalah salah satu mahkota tradisional yang menjadi ikon budaya Minangkabau. Terkenal dengan bentuk yang elegan dan tajam, mahkota ini terbuat dari bahan kualitas terbaik, seperti emas, perak, dan permata.
Meski hanya digunakan beberapa jam, hiasan kepala ini didesain dengan detail hiasan yang indah dan rumit yang melambangkan kebanggaan dan keindahan warisan budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Minang.
Biasanya, hiasan pada mahkota tradisional ini terinspirasi oleh alam dan simbol-simbol keagungan seperti padi, kapas, dan sirih. Setiap elemen hiasan memiliki makna filosofis yang dalam dan melambangkan keindahan serta keberlimpahan dalam kehidupan.
Makna Suntiang Minang
Suntiang minang bukan hanya sekadar aksesori, tetapi juga memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Sering kali digunakan dalam acara-acara adat, mulai dari pernikahan, pengangkatan, adat, hingga upacara keagamaan, hiasan ini melambangkan nilai-nilai yang dipercaya masyarakat Minangkabau.
Suntiang minang memiliki berat 3 hingga 5 kilogram. Hal tersebut ternyata memiliki filosofi tersendiri, lho! Berat ini melambangkan peralihan status perempuan dari remaja menjadi dewasa.
Tak hanya itu, berat ini juga melambangkan besarnya tanggung jawab yang akan diemban ketika sudah menikah dan memiliki keluarga.
Suntiang minang tak hanya memiliki makna filosofi seperti yang sudah disebutkan saja, namun lebih dari itu. Hiasan-hiasan yang terdapat pada suntiang minang menggambarkan nilai-nilai kehidupan yang dijunjung tinggi dalam budaya Minangkabau.
Misalnya, padi melambangkan keberlimpahan dan kekayaan, kapas melambangkan kemurnian dan kesucian, dan sirih melambangkan kebersamaan dan persatuan. Suntiang Minang juga menjadi simbol keindahan alam Minangkabau, dengan hiasan berbentuk bunga dan daun yang melambangkan kehidupan dan keharmonisan.
Penggunaan Suntiang Minang
Penggunaan suntiang minang tidak hanya terbatas pada acara adat, tetapi juga telah menjadi bagian dari tren mode dan fashion.
Banyak perancang busana dan desainer lokal maupun internasional terinspirasi oleh keunikan dan keindahan suntiang minang. Mereka menggabungkan unsur-unsur suntiang minang dalam rancangan mereka, menciptakan busana dan aksesori yang menggambarkan kekayaan budaya Minangkabau.
Seperti yang digunakan oleh Sophia Latjuba di Indonesia Fashion Week tahun 2018 lalu. Sophia tampil memukau menggunakan pakaian tradisonal dan suntiang minang rancangan fashion designer terkenal asal Indonesia, Anne Avantie.
Suntiang Minang merupakan mahkota tradisional yang mempesona dan penuh makna. Dengan desain yang indah dan filosofi yang mendalam, Suntiang Minang menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya Minangkabau. Penggunaannya dalam acara adat serta pengaruhnya dalam dunia fashion mengukuhkan Suntiang Minang sebagai warisan budaya yang bernilai tinggi.