Tips Tidur di Bulan Ramadhan agar Kondisi Fisik Tetap Aman
Dengan mengatur waktu tidur, kamu bisa tetap segar saat beraktivitas sepanjang hari. Badan yang segar dapat menjaga produktivitas dan konsentrasi.
Bangun sahur di jam 3 pagi dan tetap terbangun selama 1 hingga 2 jam dapat merusak waktu tidur yang biasa kamu terapkan. Perubahan waktu tidur ini bisa memberikan dampak negatif ke tubuh seperti lemas, mudah mengantuk, dan sulit berkonsentrasi. Agar puasa dan aktivitas harianmu lancar, kamu bisa menerapkan beberapa tips tidur di bulan Ramadhan agar tubuh dan pikiranmu tetap segar sepanjang hari.
Atur Pola Tidur dalam Bentuk Blok
Karena waktu sahur dapat memecah waktu tidurmu, maka ada baiknya untuk menerapkan sistem blok. Sistem blok yang dimaksud adalah membagi jam tidur utamamu menjadi dua bagian. Dengan begitu, kamu bisa mencukupi kebutuhan tidur yang diperlukan tubuh yaitu sekitar 6-8 jam untuk orang dewasa.
Saat ingin membagi waktu tidur, kamu perlu memperhatikan jadwal aktivitas harianmu. Jika kamu mulai beraktivitas lebih pagi, sekitar di bawah jam 8 pagi, kamu bisa tidur 5-6 jam sebelum waktu sahur, lalu kembali tidur selama 1-2 jam setelah sahur. Jika kamu memulai aktivitas lebih siang, maka kamu bisa tidur lebih larut di malam harinya.
Adaptasi dengan Kebiasaan Tidur Baru
Durasi sahur sangat menentukan kebutuhan tidurmu. Untuk itu, hal yang bisa kamu lakukan adalah menerapkan sistem tidur yang tepat dan melakukannya secara konsisten. Kamu bisa menerapkan sistem tidur blok yang sudah dijelaskan sebelumnya dan melakukannya selama bulan puasa.
Saat waktu pola tidur berubah, tubuh akan mencoba untuk beradaptasi. Waktu tidur mempengaruhi metabolisme tubuh secara keseluruhan. Saat kamu mengubah waktu tidur di bulan puasa, kamu akan merasakan pusing, kurang konsentrasi, dan lemas. Namun, efek ini akan hilang setelah tubuh beradaptasi selama 7-10 hari.
Tidur Siang Sesaat
Banyak orang bilang tidur siang dapat merusak waktu tidurmu di malam hari dan memperbesar kemungkinan untuk begadang. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Jika kamu tidur siang selama 1-2 jam, tentu hal ini dapat mempengaruhi waktu tidur utama di malam hari. Karena itu, tidur siang yang disarankan adalah power nap atau tidur siang kualitas tinggi dengan durasi kurang dari 30 menit.
Tidur siang dengan durasi singkat dapat membantumu untuk mengurangi rasa lelah, rasa kantuk, serta membantu memulihkan konsentrasi. Dengan badan yang lebih segar, maka kamu bisa beraktivitas dengan lebih nyaman. Tidur siang dalam waktu yang lama memang tentu lebih menyegarkan, namun jika kamu tidak sengaja terbangun di rentang waktu lebih dari 30-60 menit setelah tertidur, kamu bisa merasa pusing dan ingin tidur lebih lama lagi.
Perhatikan Asupan Makan dan Minum
Makanan yang mengandung banyak lemak dan gula dapat menghambat dan mengganggu metabolisme tubuh. Ketika metabolisme tubuh terganggu, maka siklus tidur juga dapat terganggu. Makanan minim serat, berminyak, dan tinggi kalori dicerna lebih lama oleh tubuh dan menyebabkan penurunan kualitas tidur.
Agar kualitas tidur tetap terjaga, ada baiknya untuk mengatur waktu makan. Berbukalah dengan porsi secukupnya. Lalu beraktivitas sejenak seperti mengaji atau solat, kemudian makan berat. Agar kualitas tidur tidak terganggu, kamu bisa makan berat paling lambat 3 jam sebelum tidur.
Tidur di Tempat yang Nyaman
Faktor terakhir yang dapat membantu menjaga kualitas tidur di bulan puasa adalah kondisi kamar dan lingkungan sekitar. Kamar yang remang-remang atau terang, butuh suara kecil atau sunyi total, pastikan kondisi kamar memenuhi tingkat kenyamanan yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan kenyamanan maksimal, kamu bisa tertidur lebih cepat dan lebih lelap.
Rasa kantuk di siang hari saat berpuasa sudah menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap tahunnya. Dengan mengatur waktu tidur, kamu bisa tetap segar saat beraktivitas sepanjang hari. Badan yang segar di bulan Ramadhan dapat menjaga produktivitas dan konsentrasi untuk beribadah dengan baik.