Transisi dari Sekolah ke Kuliah, Kenali 3 Perbedaannya
Kamu pasti sudah sangat berpengalaman menjadi siswa. Mulai dari serunya, bandelnya, susah serta senangnya, dan lain-lain. Tapi, peran seorang siswa itu ternyata berbeda jauh dengan mahasiswa, loh.
Fase transisi ini sering kali dianggap sebagai salah satu perubahan terbesar yang dialami oleh seorang siswa, karena berpindah dari lingkungan sekolah yang akrab menjadi lingkungan akademik yang baru.
Transisi dari Sekolah ke Kuliah
Banyak tantangan dan kesempatan yang muncul selama masa transisi. Lantas, hal-hal seperti yang harus kamu perhatikan di fase transisi dari sekolah ke kuliah ini?
1. Perbedaan Gaya Bergaul
Pada masa transisi dari sekolah ke kuliah, perbedaan yang paling menonjol adalah pergaulan. Perbedaan yang signifikan biasa ditemukan pada universitas-universitas favorit di Indonesia, seperti UI, ITB, UGM, dan lain-lain.
Hal ini dikarenakan mahasiswa universitas favorit berasal dari berbagai daerah. Untuk itu, kamu harus benar-benar menyesuaikan cara bergaulmu. Lalu, adakah pengaruh gaya bergaul dengan prestasi akademik?
Jawabannya jelas ada. Gaya bergaulmu menentukan siapa saja temanmu dan berapa banyak teman yang kamu miliki. Di dunia perkuliahan, kamu dituntut untuk memiliki inisiatif dan tidak akan ada yang mengejarmu jika tugas belum dikerjakan.
Interaksi-interaksi transaksional dengan mahasiswa lain, seperti jadwal kelas, tugas, hingga acara kampus memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan sewaktu sekolah (Compas et al. 1986). Karena itu, pahami baik-baik kebiasaan dan cara bergaul di sekitarmu.
2. Tempat Tinggal
Untuk kamu yang memang masih tinggal di rumah, mungkin tempat tinggal tidak memberikan dampak yang cukup signifikan. Namun, bagi mereka yang merantau keluar kota, tempat tinggal menjadi sangat penting. Mengapa demikian?
Menurut studi yang dilakukan Terrence (2018), keadaan tempat tinggal dan mereka yang tinggal di dalamnya dapat menentukan tingkat stres yang dapat mempengaruhi hasil belajar.
Ada beberapa opsi dalam memilih tempat tinggal, yaitu tinggal di asrama kampus (jika ada), kos, maupun tinggal di rumah kerabat atau saudara. Di mana pun tempat tinggalmu, pastikan untuk memilih tempat yang nyaman dan bebas stres.
3. Cara Belajar di Kampus
Guru di sekolah dan dosen di kampus memiliki perbedaan mengajar yang cukup signifikan. Dosen di kampus terhitung jarang untuk mengejar mahasiswanya, seperti pada aspek tugas kuliah atau ujian. Untuk itu, kamu yang sedang mengalami fase transisi dari sekolah ke kuliah harus cepat beradaptasi.
Pembeda selanjutnya adalah kepadatan materi yang disampaikan di setiap pertemuan. Saat sekolah, kamu pasti mempelajari matematika dua sampai tiga kali seminggu. Di bangku kuliah, hampir semua mata kuliah dipelajari satu kali seminggu.
Karena itu, materi yang disampaikan cenderung cukup padat. Ditambah tugas dan materi baru di setiap minggunya, kamu dituntut untuk memiliki cara belajar yang mumpuni agar ilmu yang diserap optimal.
Perlu diingat, masa sekolah berbeda dengan masa kuliah. Dengan mengetahui kendala-kendala saat transisi dari sekolah ke kuliah di atas, kamu harus menyiasati seperti apa proses adaptasi yang kamu jalani nanti. Adaptasi inilah yang nantinya akan mempengaruhi bagaimana kehidupan kuliahmu ke depannya.